Strategi Investasi Cerdas saat Perang Dagang Bikin Gejolak Ekonomi Global

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Strategi Investasi Cerdas saat Perang Dagang Bikin Gejolak Ekonomi Global

Eko Nordiansyah • 13 April 2025 17:35

Jakarta: Perang dagang, konflik ekonomi antara negara-negara yang melibatkan pembatasan perdagangan, telah menjadi isu panas dalam beberapa tahun terakhir. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara mitra dagangnya, termasuk Tiongkok, telah memicu efek domino pada perekonomian global, termasuk Indonesia.

Salah satu penyebab utama perang dagang adalah ketidakseimbangan perdagangan. Defisit perdagangan AS yang semakin melebar mendorong AS untuk menerapkan tarif impor terhadap berbagai produk dari negara-negara mitra dagangnya. Langkah ini dibalas oleh negara-negara tersebut, sehingga meningkatkan ketegangan ekonomi.

Melansir laman Bank Sinarmas, perang dagang berdampak signifikan pada ekonomi global, menyebabkan ketidakpastian, kenaikan harga barang dan jasa, serta gangguan rantai pasokan.  Perlambatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan inflasi, dan kesulitan perusahaan yang bergantung pada perdagangan internasional menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan.
 

Baca juga: 

Investasi Mana Paling Aman, Valas atau Bitcoin?



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Dampak perang dagang ke Indonesia

Ketidakpastian global memengaruhi nilai tukar Rupiah dan pasar modal Indonesia.  Gerakan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS) juga menjadi faktor penting.  Kebijakan moneter ketat dari The Fed dapat menyebabkan penguatan Dolar AS dan arus keluar dana asing dari Indonesia, sehingga memicu volatilitas di pasar keuangan Indonesia.

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, strategi investasi yang cerdas sangat penting.  Investor dianjurkan untuk menerapkan strategi yang lebih moderat, dengan mengalokasikan sebagian besar dana ke instrumen yang lebih stabil seperti cash fund dan corporate fixed income fund.

Namun, bagi investor yang memiliki toleransi risiko tinggi, strategi investasi yang lebih agresif juga bisa dipertimbangkan untuk memanfaatkan peluang di pasar ekuitas.

Diversifikasi investasi merupakan langkah bijak  

Investor disarankan untuk tidak hanya fokus pada satu instrumen investasi, tetapi juga menempatkan dana mereka di berbagai aset yang memiliki tingkat risiko berbeda.

Reksa dana menjadi salah satu pilihan investasi yang dapat dipertimbangkan.  Dengan berinvestasi di reksa dana, investor dapat memperoleh manfaat dari diversifikasi aset yang dikelola oleh manajer investasi profesional.  Produk Reksa Dana Bank Sinarmas menawarkan berbagai pilihan sesuai dengan profil risiko investor, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, hingga saham.

Perang dagang memiliki dampak yang luas, mempengaruhi nilai tukar Rupiah, arus investasi, dan stabilitas pasar keuangan.  Strategi investasi yang tepat dan diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi global. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)